Jumat, 11 September 2009

मेंगेनल जेनिस-जेनिस तेरुम्बू karang

MENGENAL JENIS-JENIS TERUMBU KARANG



Salah satu kekayaan laut Indonesia yang hingga kini masih kurang diperhatikan adalah terumbu karang. Bahkan orang Indonesia yang hidup akrab dengan laut, kerap menganggap terumbu karang sebagai benda padat sejenis bebatuan di perairan laut. Padahal, terumbu karang sesungguhnya tergolong makhluk hidup yang dapat bertumbuh atau mati.
Terumbu karang adalah memang ekosistem khas perairan tropis. Ia merupakan habitat kehidupan bagi beraneka ragam biota laut. Ia sangat berperan memelihara keseimbangan ekosistem, karena berfungsi sebagai tempat asuhan, pembesaran dan perlindungan bagi larva dan benih ikan serta sebagai buffer zone bagi spesies migrasi.

Karena itu sifat dan struktur terumbu karang sangat kompleks. Menurut beberapa penelitian, terumbu karang mengandung bahan-bahan untuk obat-obatan seperti anti virus, anti kanker dan sebagainya. Selain itu juga berfungsi sebagai pelindung pantai dari abrasi.
Terumbu karang terbentuk dari kumpulan karang dan berdasarkan klasifikasi ilmiah, karang termasuk ke dalam kelompok hewan tingkat rendah phylum Cnidria, kelas Anthozoa, Ordo Scleractinia. Meski karang termasuk dalam klasifikasi hewan, namun organisme ini tidak dapat bergerak atau berpindah pada fase planula.
Sesungguhnya, karang terdiri dari dua jenis, yakni :

a. Karang Aharmatifik, yakni karang yang tidak membentuk terumbu.
b. Karang Harmatifik, yakni karang-karang yang membentuk terumbu.

Dalam kehidupannya karang harmatifik berasosiasi dengan Zooxanthelleae (simbiosis mutualistik) yang menghasilkan bahan organik. Di samping itu karang juga memakan plankton untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tipedan Variasi Bentuk Terumbu Karang
Ada bermacam tipe dan variasi bentuk terumbu karang. Namun yang paling umum dikenal adalah tepi :
Terumbu Karang Tepi (fringing reef), yang banyak terdapat di tepian pantai
a. Terumbu Karang Cincin (Atoll) yang kerap di kenal sebagai pulau karang.
b. Terumbu Karang Penghalang (Barrier reef) yang terdapat memanjang di tengah laut.
c. Terumbu Karang Takat (Patch reef/platform reef)
d. Sedangkan terumbu karang memiliki variasi bentuknya, terumbu karang terdiri dari :
1. Tipe Padat (massive)
2. Tipe bercabang (branching)
3. Tipe Daun (foliose)
4. Tipe Jamur (mushroom)
5. Tip Meja (tabule)
6. Tipe Kerak (encrusting)

1. Faktor Pertumbuhan Karang dan Pembatasnya

Sebagai kelompok hewaniah, meski tampak seperti batu atau benda padat terumbu karang jelas adalah bagian dari makhluk hidup. Karena itu, ia dapat bertumbuh dan berkembang, dan tentu juga mati. Faktor lingkungan jelas sangat berperan bagi pertumbuhan dan kelangsungan hidup Terumbu Karang, antara lain :

a. Suhu optimum berkisar antara 23-30 Celcius. Suhu akan berpengaruh terhadap kecepatan metabolisme, reproduksi dan pembentukan luar karang. Cahaya/sinar matahari, distribusi karang efektif sekitar 20 meter di bawah permukaan laut. Titik komposisi 15-20% intensitas permukaan.
b. Pergerakan massa air, menentukan bentuk koloni karang. Bentuk massif hidup di perairan yang arusnya kencang, sedangkan pada perairan tenang lebih banyak koloni berbentuk bercabang.
c. Salinitas secara fisiologis mempengaruhi kehidupan hewan karang karena adanya tekanan osmosis pada jaringan hidup. Salinitas optimum antara 30-35%.
d. Sedimentasi membatasi penetrasi cahaya sehingsa mengganggu fotosintetis.

2. KerusakanTerumbu Karang

Sesungguhnya, terumbu karang sangat rentan dari kerusakan. Data menyebutkan bahwa kondisi terumbu karang Indonesia, 6, 41% masih sangat baik, 24,3% dalam keadaan baik, 29,22% dalam kondisi sedang, dan 40,14% dalam keadaan rusak. Ini berarti, sudah saatnya, Indonesia melakukan upaya serius penyelamatan dan rehabilitasi terumbu karang.
Faktor penyebab kerusakan terumbu karang memang bermacam-macam yakni :
a. Faktor Fisik seperti:

1. Kenaikan suhu air laut sekitar 3-4 derajat Celcius dan suhu normal dapat menyebabkan karang "Bleaching" yang kadang-kadang diikuti dengan kematian karang.
2. Pasang surut yang sangat rendah sehingga terumbu karang muncut diatas permukaan air.
3. Radiasi sinar ultra violet yang dipancarkan di atas kemampuan adaptasi karang.
4. Perubahan salinitas yang tinggi menyebabkan sel-sel pecah dan zooxhantellae keluar dari jaringan karang.
5. Gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami berpotensi menyebabkan kerusakan terumbu karang
6. Taifun dan badai yang menimbulkan kerusakan parah pada suatu are yang luas
.
b. Fakfor Biologi, yakni karena:

1. Predasi, yakni karena ada jenis karang atau biota laut tertentu yang agresif mematikan karang untuk mendapatkan makanan. Kerusakan juga bisa terjadi akibat beberapa spesies laut yang membuat rumah di atas karang, sehingga menutup saluran makanan bagi karang.
2. Penyakit, ini biasanya terjadi akibat perubahan kondisi lingkungan, seperti pencemaran perairan dan sebagainya.
3. Bio Erosi, ini terjadi akibat tergerusnya kapur karang oleh organisma lain. Misalnya, ada jenis ikan tertentu yang menajamkan giginya dengan menggosokkannya ke karang, atau merusak karang untuk
4. mendapatkan makanan.

c. Faktor aktivitas manusia seperti:

1. Penambangan karang dan pasir laut yang mengakibatkan kerusakan karang dan erosi pantai.
2. Pengeboman karang yang diletakkan di dasar karang menyebabkan kerusakan baik pada titik ledak maupun areal sekitarnya.
3. Penggunaan cyanida dan potas menyebabkan kematian karang, terutama terjadi akumulasi karena penggunaannya yang berulang-ulang.
4. Penangkapan ikan (ikan karang) yang dilakukan dengan merusak terumbu karang, terutama jika terjadi akumulasi karena penggunaannya yang berulang-ulang.
5. Penempatan jangkar (sauh) kapal/perahu di atas karang.
6. Kegiatan wisata dan olah raga yang dapat merusak karang, seperti pengambilan karang untuk souvenir, penyelaman di sekitar karang,

Menyelamatkan terumbu karang sebagai kekayaan nasional tentu menjadi tanggung jawab kita bersama. Ini bisa dimulai dari hal-hal yang kecil, misalnya dengan pembuang limbah ke laut, tidak rnenebar racun ke laut, dan tidak mengambil karang-karang yang masih tersisa. Tentu selain dengan penegakkan hukum secara tegas dan konsistem. Untuk lebih jelas mengenai jenis-jenis Terumbu Karang dapat dilihat pada gambar dibawah ini, sebagai berikut.


Acropora cervicornis



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora cervicornis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni arborescens, tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa. Aksial koralit dapat dibedakan.
Warna : Coklat muda.
Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Jamaika, dan Kep. Cayman..
Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang jernih.





Acropora elegantula



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elegantula
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni korimbosa seperti semak. Cabang horisontal tipis dan menyebar. Aksial koralitnya jelas.
Warna : Abu-abu dengan warna ujungnya muda.
Kemiripan : A. aculeus, dan A. elseyi.
Distribusi : Perairan Indonesia, Srilanka.
Habitat : Fringing reefs yang dangkal.





Acropora acuminata



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora acuminata
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2 ukuran.
Warna : Biru muda atau coklat.
Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan Philipina.Habitat : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun keruh.






Acropora micropthalma



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora micropthalma
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni bisa mencapai 2 meter luasnya dan hanya terdiri dari satu spesies. Radial koralit kecil, berjumlah banyak dan ukurannya sama.
Warna : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.
Kemiripan : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A. Vaughani, dan A. exquisita.
Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea.Habitat : Reef slope bagian atas, perairan keruh dan lagun berpasir.





Acropora millepora



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora millepora
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berupa korimbosa berbentuk bantalan dengan cabang pendek yang seragam. Aksial koralit terpisah. Radial koralit tersusun rapat.
Warna : Umumnya berwarna hijau, orange, merah muda, dan biru.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. convexa, A. prostrata, A. aspera dan A. pulchra.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina dan Australia.Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.





Acropora rosaria



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora rosaria
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni seperti semak, cabang utama mempunyai cabang sekunder, aksial koralit besar dan berbentuk kubah tetapi tidak panjang. Radial koralit seperti kantung dan semua koralit mempunyai dinding tebal.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, biru dan merah muda.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. loripes.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.




Acropora latistella



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora latistella
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa atau bergumpal. Aksial koralit biasanya terpisah. Radial koralit melingkar. Tentakel biasanya setiap hari bertambah panjang.
Warna : Umumnya berwarna krem, keabu-abuan, coklat, hijau dan kuning.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. subulata, A. valid, A. nana dan A. dendrum.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.




Acropora tenuis




Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora tenuis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni merupakan corymbosa clumps, aksial koralit panjang dan tubular, radial koralit tersusun rapi dan memiliki bibir flaring.
Warna : Umumnya berwarna kuning, krem, hijau dan biru.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. vermiculata, A. selago dan A. Pulchra.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di daerah reef slopes dan goba yang dangkal.



Montipora foliosa



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora foliosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 2 - 6 meter.
Ciri-ciri : Koloni terdiri dari lembaran tipis dan seragam, kadang membentuk lingkaran berulir dan bertingkat. Koralit tersusun menurut baris diantara koenesteum.
Warna : Umumnya krem, merah muda, atau coklat dengan warna lebih pucat pada bagian luar.
Kemiripan : Mirip dengan M. aequituberculata, M. delicatula yang mempunyai lembaran lebih tipis, dan ukuran koralit lebih kecil.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang, dan Australia.Habitat : Karang ini dijumpai hidup di daerah goba dan daerah yang terlindung.





Montipora crassituberculata



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora crassituberculata
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koralit berbentuk submasif berbentuk seperti roda yang rata, koralit terbenam, teka dan koenosteum papila kedua-duanya tebal.
Warna : Umumnya berwarna coklat dan biru.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan M. aequituberculata.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.






Montipora hispida

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora hispida
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni submasif, laminar, kolumnar atau digitata atau kombinasi dari semuanya. Laminar dan digitata ditemukan di perairan keruh, submasif dan kolumnar di temukan di reef slope. Koralit tenggelam.
Warna : Umumnya berwarna coklat dan putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan Montipora cactus, M. Gaimardi dan M. Grisea.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.






Montipora informis

Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora informis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter
Ciri-ciri : koloni ada yang masif sampai yang berkerak. Koralit terdistribusi dan terbenam. Koenosteum tertutup dengan papila yang memiliki panjang seragam.
Warna : Umumnya berwarna bintik coklat dan bintik putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan M. efflorescens dan M. corbettensis.
Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.







Acropora loripes



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora loripes
Kedalaman : Karang ini dijumpai hidup pada kedalaman 2 - 6 meter.
Ciri-ciri : Koloni karang ini bentuknya beragam. Radial koralit dan aksial koralit berbentuk bundar, dinding tebal. Seluruh koralit berbentuk bulat dan permukaannya halus.
Warna : Umumnya berwarna biru muda, atau coklat. Aksial koralit biasanya berwarna putih.
Kemiripan : Mirip dengan A. rosaria, A. appressa, A. caroliniana dan A. granulosa.
Distribusi : Tersebar di perairan Indonesia, Australia, Papua New Guinea, dan Kep. Calamian-Filipina. Habitat : Karang ini dijumpai hidup di daerah reef slope bagian atas.






Montipora venosa



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora venosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni masif. Tidak ada papila dan tuberculae.
Warna : Coklat muda atau biru.
Kemiripan : M. foveolata.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Madagaskar, Tanzania, Solomon dan Australia.
Habitat : Semua lingkungan parairan untuk karang..






Acropora grandis



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora grandis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni arborescens. Cabang tebal. Pada perairan dangkal cabangnya pendek, pada perairan yang lebih dalam cabangnya lebih terbuka. Radial koralit ukurannya beragam.
Warna : Coklat tua kemerahan, ujung cabang lebih muda. Warna lain biru, jingga dan hijau.
Kemiripan : A. formosa, dan A. nobilis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Madagaskar, Solomon, Australia, Jepang dan Papua New Guinea.
Habitat : Lereng karang bagian atas dan lagun.




Acropora elseyi



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora elseyi
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni menyerupai pohon cemara Kemiringan cabang beradaptasi dengan lingkungan Aksial dan radial koralit sama, keduanya kecil dengan dikelilingi dinding yang tebal.
Warna : Kuning atau krem dengan warna cabang lebih muda.
Kemiripan : A. Carduus dan A. longicyathus.
Distribusi : Perairan Indonesia, , Australia, Papua New Guinea dan Philipina.
Habitat : Fringing reefs dan Lereng karang yang dangkal.





Acropora macrostoma



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora macrostoma
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni korimbosa yang berbentuk plat ukuranya bisamencapai 1 meter. Cabang runcing panjangnya sampai 15 milimeter. Aksia koralit berbentuk pipa. Radial koralit ukurannya beragam.
Warna : Abu-abu, merah muda atau biru.
Kemiripan : A. microclados dan A. lamarcki.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina dan Papua New Guinea.
Habitat : Lereng karang bagian atas.







Acropora kimbeensis



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora kimbeensis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni seperti semak. Cabangnya runcing dan menghadap ke atas. Aksial koralit kecil. Radial koralit berbentuk pipa.
Warna : Kuning, krem atau biru..
Kemiripan : A. cerealis dan A. parilis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, dan Papua New Guinea.
Habitat : Lagun dan lereng karang bagian atas.





Acropora digitifera



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora digitifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk digitata, umumnya permukaannya rata dengan ukuran bisa mencapai lebih dari 1 meter. Percabangannya kecil, berbentuk bulat atau pita. Aksial koralit kecil. Radial koralit berbentuk bulat, memiliki ukuran yang sama, pinggir koloni berwarna terang.
Warna : Jingga, krem atau kuning, sering berwarna biru muda. Umumnya memiliki warna krem atau kuning pada ujung koloni.
Kemiripan : A. japonica, A. humilis, A. gemmifera.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, Mikronesia, Jepang, Zanzibar, Tanzania.Habitat : Di daerah yang bergelombang dan perairan dangkal.




Acropora humillis



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora humillis
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 1 – 7 meter.
Ciri-ciri : Umumnya memiliki korimbosa, percabangan tebal dan memiliki koralit aksial yang besar serta mempunyai radial koralit dengan dua ukuran.
Warna : Umumnya memiliki warna yang beragam, namun yang paling utama adalah warna krem, coklat, atau biru.
Kemiripan : Karang ini tidak memiliki kemiripan dengan A. gemmifera dan A. monticulosa.
Distribusi : Tersebar di perairan Indonesia, Laut Merah hingga Amerika Tengah dan sekitar Australia.
Habitat : Umumnya dijumpai di daerah reef slope dan reef flat.






Acropora hyacinthus



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora hyacinthus
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koralit terlihat seperti piringan. Cabangnya tipis. Radial koralit berbentuk mangkok.
Warna : Umumnya berwarna krem, coklat, keabu-abuan, hijau, biru dan merah muda.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. cytherea, A. Spicifera dan A. Tanegashimensis.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, dan Australia.Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.






Acropora gemmifera



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora gemmifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya berbentuk digitata, percabangan tebal, aksial koralit berukuran kecil, Radial koralit memiliki 2 ukuran biasanya berbaris.
Warna : Jingga, biru, krem atau coklat. Ujung cabang berwarna biru atau putih.
Kemiripan : A. humilis, A. Monticulosa.
Distribusi : Perairan Indonesia, Australia, Philipina, Madagaskar. Habitat : Hidup pada daerah perairan dangkal dan tahan terhadap kekeringan (daerah pasang surut).






Acropora palifera



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora palifera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni sepeti piringan berkerak dengan punggung tebal berkolom dan bercabang, cabang biasanya tegak tetapi secara umum bentuknya horizontal tergantung dari pengaruh gelombang, tidak ada aksial koralit, koralit lembut.
Warna : Umumnya berwarna krem dan coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. cuneata dan A. elizabethensis.
Distribusi : Tersebar di Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Solomon dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.







Acropora desalwii



Family : Acroporidae
Genus : Acropora
Spesies : Acropora desalwii
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk korimbosa dangan percabangan yang padat. Percabangan pada koloni primer umumnya horisontal dan berbeda dengan koloni lainnya. Percabangannya memiliki lebih dari satu aksial koralit. Aksial koralit panjang, berbentuk tabung dan menghadap keatas. Pada daerah berarus aksial koralit berbentuk seperti radial koralit.
Warna : Umumnya berwarna coklat muda, biru, hijau dan memiliki warna yang berbeda pada bagian ujung/pinggir koloni.
Kemiripan : A. parapharaonis, A. Plana, A. willisae.
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea, Solomon.
Habitat : Daerah perairan dangkal yang terlindung.



Montipora tuberculosa



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora tuberculosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni submasif atau berlapis. Koralit kecil. Koralit dipisahkan oleh papila.
Warna : Coklat, hijau, biru terang.
Kemiripan : M. monasteriata.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Tanzania, Madagaskar, Mesir dan Australia.Habitat : Dapat ditemui hampir di semua lingkungan perairan karang.







Montipora digitata



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora digitata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloninya digitata atau arborescent dengan cabang menghadap keatas. Koralit kecil, terutama yang hidup di perairan dangkal. Koenesteum halus.
Warna : Krem muda atau coklat, kadang berwarna merah muda atau biru
Kemiripan : M. samarensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Jepang, Madagaskar, Solomon, Tanzania dan Australia.
Habitat : Lingkungan karang yang dangkal.







Montipora danae



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora danae
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat yang menyerupai kubah. Koralit kecil.
Warna : Coklat muda. Polip berwarna terang.
Kemiripan : M. verrucosa, M. verruculosus, dan M. palawanensis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang, Madagaskar, Tanzania, Solomon dan Australia.
Habitat : Lereng karang bagian atas dan lagun.






Montipora aquituberculata



Montipora aquituberculataFamily : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora aquituberculata
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau tersusun dari lapisan yang tipis menyerupai corong. Koralit dikelilingi oleh papila thecal. Koenesteum papila tebal.
Warna : Coklat, krem atau jingga.
Kemiripan : M. crassituberculata, M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Papua New Guinea, Filipina, Kep. Ryukyu-Jepang, Madagaskar, Tanzania, Kep. Solomon dan Australia.
Habitat : Lingkungan perairan karang yang dangkal.





Montipora stilosa



Family : Acroporidae
Genus : Montipora
Spesies : Montipora stilosa
Kedalaman : Dijumpai pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni mengerak atau submasif. Koralit dikelilingi oleh thekal papila. Koeneteum papila kepermukaan sehingga terlihat seperti tulang.
Warna : Coklat berbintik, krem atau coklat kemerahan.
Kemiripan : M. efflorescens dan M. peltiformis.
Distribusi : Perairan Indonesia, Kep. Pemba, tanzania, Mesir.
Habitat : Karang ini dijumpai hidup di daerah goba dan daerah yang terlindung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar