Jumat, 08 Januari 2010

manfaat diving

Scuba Diving Bukan hanya Sehat Jasmani Tapi Juga Rohani


Melihat dunia di dasar laut [Foto: Istimewa]
Melihat dunia di dasar laut [Foto: Istimewa]
JIKA Anda bosan dengan kehidupan daratan yang monoton alias begitu-gitu saja, mungkin bisa mencoba Scuba Diving. Scuba Diving adalah olahraga air tetapi bukan olahraga air seperti biasanya karena Anda bisa menjelajah dunia baru yang menjanjikan lanskap keindahan, tentunya yang ada di dalam laut.
Dasar laut memberi kebahagian [Foto: Istimewa]
Dasar laut memberi kebahagian [Foto: Istimewa]
Menyelam atau scuba diving adalah kegiatan olahraga yang sangat-sangat menyenangkan.Bukan hanya baik buat kesehatan pelakunya tapi juga dapat menenangkan pikiran dan kepuasan batin. Dampak psikologisnya sangat luar biasa. Maka, jangan heran bagi mereka yang hobi dengan olahraga ini biasanya awet muda. Segala penyakit sepertinya menyingkir. Apalagi kalo Anda punya penyakit kulit, yaaah itu sih keciiiilll…sering berendam di air garam pasti rontok. Kulit jadi bersih. Saking luarbiasanya olahraga ini sehingga seorang penyelam senior asal Florida sempat meluncurkan kata-kata bijaknya,”Anda belum ‘melihat dunia’ apabila Anda belum pernah Menyelam di dasar laut.”
Scuba Diving Equipment [Foto: Istimewa]
Scuba Diving Equipment [Foto: Istimewa]
Keindahan bawah laut yang hanya bisa saksikan di televisi akan Anda saksikan langsung dengan berscuba diving, dengan didampingi oleh instruktur berpengalaman. Anda akan aman melihat kehidupan makhluk laut ini dari jarak dekat bahkan ikan hiu yang terkenal ganasnya itu.
Tabung gas standar tinggi [Foto: Istimewa]
Tabung gas standar tinggi [Foto: Istimewa]
Scuba diving juga bisa dijadikan sebagai wisata yang unik, ada open water atau menyelam di perairan terbuka, shipwreck diving menyelam menelusuri bangkai-bangkai kapal yang berda di dasar laut, dan night dive bagi yang ingin melakukan penyelaman di malam hari tentunya akan lebih menantang karena jarak pandang sangat terbatas.
[Foto: Istimewa]
[Foto: Istimewa]
Demi keamanan, penyelam harus menjalani pelatihan terlebih dulu. Kemampuan menyelesaikan modul menjadi ukuran apakah kamu bisa mendapatkan sertifikat dan dianggap layak turun ke perairan. Sesekali patut juga dicoba, karena terbukti aman dan pasti dapat kesenangan baru.
Boleh dibilang, Indonesia ini surganya para penyelam. Pilih saja di mana lokasinya pasti indah. Soalnya, di negeri kepulauan yang terletak di antara dua benua dan dua samudera ini terdapat lebih dari 17.000 pulau dari ujung Sumatera hingga Papua.
Ikan Badut dasar laut [Foto: Istimewa]
Ikan Badut dasar laut [Foto: Istimewa]
Di negeri kita ini bukan hanya terhitung banyak Lokasinya, tapi juga merupakan tempat-tempat yang sangat eksotik .Sebut saja Pulau Seribu, Ujung Kulon, Karimun Jawa, Kalimantan, Bali dan Sumbawa, Komodo, Wakatobi, Bangka, Banda dan Flores, Bintan, Makassar, Bunaken sampai Raja Ampat di Irian Jaya.
Kalau pencinta fotografi hendak Menyelam, ini merupakan kesempatan emas memotret di bawah laut. Namun, bagi pemula, sangat dibutuhkan keterampilan khusus untuk memotret di dasar laut. Seorang fotografer wajib menguasai kesimbangan daya layang di bawah air (neutral bouyancy), sehingga tidak berjoget saat memotret objek di bawah laut. Orientasi lingkungan laut juga patut diperhitungkan seperti tingkat kejernihan, jarak pandang, serta arus air. Memotret di kedalaman di bawah 10 meter berbeda dengan kedalaman 20 meter lebih. Intensitas cahaya yang menembus kedalaman air menentukan hasil foto.
Bukan main...! [Foto: Istimewa]
Bukan main...! [Foto: Istimewa]
Kemudian jenis dan kemampuan kamera pun sangat mempengaruhi. Ada banyak rumah kamera (housing) yang dijual di pasaran dan bisa digunakan untuk berbagai jenis kamera digital dari compact sampai single lens reflect. Namun harga housing ini terbilang mahal bahkan lebih mahal dibanding harga kameranya sendiri. Fotografer juga bisa menggunakan kamera berbasis film seperti keluaran Nikonos dengan berbagai peralatan tambahan sesuai dengan kebutuhan pemotretan di bawah laut.
Untuk bisa Menyelam dengan baik dan benar, bisa berenang merupakan syarat mutlak di samping juga tubuh yang sehat dan bugar tentunya. Dan, ada beberapa larangan bagi para penderita penyakit asma, jantung, epilepsy, phobia terhadap kedalaman atau penyakit lain yang berpotensi mengancam nyawa penyelam itu sendiri ketika berada di bawah laut.
Ada beberapa jenis peralatan dan prasarana pendukung seperti :
nyelam massal [Foto: Istimewa]
nyelam massal [Foto: Istimewa]
1. Masker, Snorkel, Scuba Fin ( Kaki katak ), dan wet suit ( pakaian selam ) mulai dari yang tebalnya 2mm, 3mm, 5 mm dan 7 mm. Wet suit adalah jenis pakaian selam yang biasa di pakai diperairan hangat atau tropis.
2. Tanki Oksigen atau tabung yang terbuat dari alumunium atau steel.
3. Regulator, yang terdiri First stage ( bagan untuk menyalurkan oksigen dari tabung ) yang terdiri dari a) Primary regulator second stage, device utama untuk menyalurkan oksigen ke mulut kita dalam bernafas , b ) Alternate air source second stage,yakni device cadangan untuk menyalurkan supply oksigen, c) Instrumen Console yang terdiri dari pressure gauge, depth gauge, compass, dive timer, d) low pressure inflator for BCD.
4. Buoyancy control device atau BCD, alat semacam jacket yang mengikat tabung oksigen disamping memungkinkan kita mengontrol tubuh kita untuk mengapung, tenggelam atau melayang dalam air.
5. Weight belt, pemberat untuk menambah beban bagi tubuh kita.
Siap terjun [Foto: Istimewa]
Siap terjun [Foto: Istimewa]
6. Dive Computer, merupakan peralatan tambahan yang memungkinkan kita memonitor dive profile kita, berapa lama kita menyelam, jumlah waktu yang dapat ditolerir untuk menyelam di kedalaman tertentu, indicator decompression dive, berapa lama kita bisa menyelam lagi setelah penyelaman pertama atau berapa lama lagi kita bisa terbang dengan pesawat setelah kita melakukan penyelaman.
Dalam menyelam kita akan diajarkan selain teknis dasar penyelaman, juga pemahaman fisika atau metablisme tubuh dalam situasi dibawah tekanan air laut. Ini penting untuk mengetahui karena pada dasarnya struktur tubuh kita yang berbeda dengan ikan, seperti :
1. Setelah menyelam, kita harus istirahat beberapa waktu agar nitrogen yang terserap bisa keluar dari tubuh kita. Tidak heran banyak penyelam penyelam alam tradisional yang akhirnya lumpuh karena efek ini.
Laut Karimun Jawa juga Asyik [Foto: Istimewa]
Laut Karimun Jawa juga Asyik [Foto: Istimewa]
2. Kita dilarang terbang naik pesawat atau berada di ketinggian gunung setelah menyelam.
3. Kita tidak bisa langsung cepat cepat ke permukaan air dari kedalaman. Selain harus bertahap , juga ada keharusan safety stop di kedalaman 5 meter.
4. Juga metode resque dan manajemen skill jika terjadi hal hal yang tidak diinginkan di dalam air, karena diving sebuah kegiatan yang mengandung tingkat resiko berbahaya dan bisa membawa kematian jika teledor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar